
Mengurangi Penyebaran Sampah Plastik dengan Metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Dalam menanggulangi peredaran sampah plastik yang masif, metode 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle kian dibutuhkan. Memang sampah plastik yang beredar di berbagai negara menjadi fokus bersama.
Kebutuhan sampah yang masih menjadi masalah penting dalam menjaga ekosistem tetap berlangsung dalam waktu yang lama terancam gagal dengan berbagai studi yang sudah dirilis oleh beberapa instansi dan pengamat.
Faktanya dari banyaknya sampah plastik, hanya sekitar 20% yang didaur ulang. Pada akhirnya, sekitar delapan juta ton berakhir di lautan setiap tahunnya.
Studi dari University of Leeds yang dipublikasikan pada jurnal Science, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan konsumsi plastik atau tidak ada perubahan signifikan pada aksi daur ulang, maka diperkirakan Bumi akan memiliki 1,3 miliar ton sampah plastik pada tahun 2040.
Ada juga studi yang dipublikasikan pada jurnal Science, terungkap fakta bahwa ada 24-34 juta metrik ton plastik yang masuk ke laut setiap tahunnya. Angka ini setara dengan sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia.
Pada tahun 2015 ada lebih dari 8 juta ton sampah plastik di dunia yang berada di lautan. Untuk mengurangi pengembangan angka ini maka peran global harus digerakkan agar terjadi pengurangan sekitar 25-40% dalam penyebaran produksi plastik di semua negara.
Peningkatan dan jumlah pengumpulan harus digerakkan karena pengelolaan sampah sangat penting, setidaknya 60% di semua sektor ekonomi serta didukung 40% emisi plastik tahunan agar dapat mencanangkan langkah pembersihan secara masif dari sampah plastik.
Metode 3R sendiri sebenarnya sudah dipelajari oleh anak-anak hingga dewasa, tepatnya di beberapa metode pendidikan dan lingkungan sekolah seperti SD, SMP, dan SMA sebagai contohnya di Indonesia.
Alasan lain mengapa 3R penting karena waktu penguraian sampah plastik memang sangat lama, mampu memakan waktu hingga 60 tahun secara alamiah.
Fakta lain, sampah plastik yang mengendap di laut dan terurai akan menghasilkan mikro plastik yang mengendap di beberapa biota laut yang nantinya juga akan dikonsumsi oleh manusia.
Konsep Dasar dan Fungsi 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Secara prinsip 3R (Reduce-Reuse-Recycle) merupakan urutan langkah untuk pengelolaan sampah dengan baik. Prioritas sampah sendiri diutamakan dengan Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah.
Didukung dengan Reuse yang berfungsi agar sampah plastik dapat digunakan kembali, baru Recycle dibutuhkan bila ingin mendaur ulang material agar dapat digunakan dan bernilai ekonomis kembali.
Sebenarnya setelah 3R masih ada tahapan berikutnya yaitu Recover yang berfungsi untuk memulihkan bahan-bahan yang tidak lagi bisa didaur ulang agar diubah menjadi sumber energi atau bahan material yang ramah lingkungan.
Dan terakhir adalah tahap Disposal yaitu pengalokasian sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang maupun dijadikan nilai ekonomis. Metode 3R juga harus menurut kepada volume sampah yang harus ditangani.
Sebagian besar produksi sampah memang harus dikurangi yaitu Reduce, namun bila tidak bisa dihindari maka harus digunakan kembali, Reuse, dan pada akhirnya metode lain agar sampah-sampah yang tidak bisa digunakan kembali bisa dibuat untuk kebutuhan lain dengan Recycle.
Banyaknya metode Recycle bisa terlihat dari kerajinan tangan yang sudah dipelajari sebagai metode yang penting, seperti membuat kerajinan dari sampah plastik, pemanfaatan botol plastik sebagai pot, atau penggunaan plastik sebagai dekorasi.
Namun dari metode 3R sendiri memang yang paling utama adalah mengurangi atau mencegah produksi sampah lebih awal. Selain lingkungan masyarakat, perusahaan juga bisa bertindak langsung dalam mengamalkan metode 3R.
Contohnya adalah Danone-AQUA yang meluncurkan kampanye #BijakBerplastik. Komitmen AQUA dalam mengelola sampah botol plastik sudah ditegaskan dengan peluncuran kampanye #BijakBerplastik pada 5 Juni 2018.
Sejak saat itu, AQUA sudah menjalankan tiga kegiatan utama dalam pengelolaan sampah botol plastik, yakni Pengumpulan, Edukasi dan Inovasi. Dalam pengumpulan botol plastik, AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2025.
Adapun cara melakukannya ialah dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik. AQUA melengkapinya dengan mendukung teknologi untuk mengumpulkan lebih banyak.
Selanjutnya, terkait edukasi #BijakBerplastik, AQUA mematok target penyebaran kesadaran bijak plastik kepada masyarakat. Pada tahun 2025, AQUA ingin kampanye #BijakBerplastik bisa menyasar 100 juta konsumen.
Untuk itu, mereka gencar menyebarkan kampanye daur ulang di sekolah, ruang publik dan berkolaborasi dengan pemerintah serta ritel untuk uji coba dan memulai budaya daur ulang di kota-kota besar.
Bersama dengan pengumpulan sampah dan edukasi, #BijakBerplastik dilengkapi dengan inovasi produk. AQUA mengambil langkah besar dengan memastikan plastik yang digunakan masuk ke dalam ekonomi sirkuler.
AQUA berencana membuat seluruh kemasannya 100% dapat didaur ulang pada tahun 2025 sekaligus meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol menjadi 50% pada tahun yang sama.
AQUA juga berkolaborasi dengan Pemerintah Lamongan untuk membuat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
“Danone-AQUA sangat berbangga TPST Samtaku Lamongan dapat menjadi TPST terbesar di Jawa Timur. Dengan kemampuan mengolah sampah 60 ton per hari, TPST ini merupakan pengejawantahan ambisi #BijakBerplastik yang dicanangkan Danone-AQUA, untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut hingga 70%. Selain itu, hal ini merupakan upaya mewujudkan Zero Waste to Landfill, atau nol sampah yang masuk ke TPA,” ujar Sustainable Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.
Referensi:
1. https://waste4change.com/blog/waste4change-supports-3r-reduce-reuse-recycle-green-concept/2/
2. https://nationalgeographic.grid.id/read/132284960/membicarakan-masalah-sampah-plastik-semangat-kolaborasi-menuju-kehidupan-lestari?page=all
3. https://www.epa.gov/recycle/reducing-waste-what-you-can-do
4. https://nationalgeographic.grid.id/read/132346281/studi-terbaru-masalah-sampah-plastik-di-bumi-sudah-di-luar-kendali
5. https://www.sehataqua.co.id/aqua-mengatasi-sampah-plastik-dengan-daur-ulang-botol-plastik/