dampak sampah plastik
Edukasi

6 Dampak Sampah Plastik dan Cara Mengurangi Penyebarannya

Menjaga ekosistem lebih baik dan tetap asri merupakan langkah yang dibutuhkan agar seluruh makhluk hidup dapat hidup nyaman, namun dampak sampah plastik yang menggunung jadi masalah serius.

Plastik merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik dari kantong plastik, kemasan dari plastik, botol dari plastik, hingga banyak tipe biji plastik yang digunakan untuk keperluan lain.

Memang plastik memiliki segudang kelebihan dibandingkan bahan lainnya, namun kesulitan plastik lain yang membahayakan ekosistem adalah masa terurai yang lama.

Tidak ketinggalan bahwa plastik dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang serius, bahkan data statistik Our World in Data, produksi tahunan plastik dunia meningkat hampir 200 kali lipat sejak 1950. Pada tahun 1950, diketahui dunia hanya memproduksi dua juta ton plastik per tahunnya yang kini produksi meningkat sangat drastis.

Menggunungnya sampah plastik dengan tingkat produksinya yang kian tinggi setiap tahun menjadi masalah bersama. Adapula beberapa dampak sampah plastik yang merugikan beberapa bagian khusus, salah satunya laut.

1. Sampah Plastik Jadi Masalah Global

Sejak akhir abad ke-20, produksi plastik memang sangat tinggi mengingat beberapa kelebihan yang ditawarkan seperti harga yang terjangkau, fleksibel, dan juga memiliki daya tahan yang tinggi.
Meskipun demikian, material atau bahan plastik yang mudah tersebut membutuhkan bertahun-tahun untuk dapat terurai. Bahkan, beberapa plastik puluhan tahun lalu masih tersisa di beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dengan waktu urai yang lama faktanya proses atau jumlah produksi tidak berkurang sama sekali dan bahkan seakan menjadi gaya hidup perkotaan untuk menggunakan berbagai alat berbahan plastik.
Hal ini terjadi di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Tiongkok, hingga Indonesia yang turut menyumbang angka plastik sampah yang tinggi.

2. Sampah Plastik Sebagai Polutan Laut

Sampah plastik yang menyerang level global juga menjadi masalah untuk laut sebagai sumber penghasilan sekaligus kehidupan. Pasalnya, sampah yang tidak terjaring dan lolos dari proses seleksi akan mengalir ke laut.

Beberapa negara berkembang menyumbang angka yang cukup tinggi dari jumlah sampah plastik yang gagal tersortir hingga akhirnya berakhir di laut. Beberapa alasan utama adalah minimnya rasa kepedulian terhadap gaya hidup yang bersih.

Sampah yang berakhir di laut juga dimulai dari rasa acuh untuk membuang sampah melalui selokan, aliran sungai, atau danau yang akhirnya mengalir hingga ke laut.

Volume sampah plastik yang merusak laut akan mengurangi beberapa hal seperti tercemarnya laut dan klasifikasi sampah plastik sebagai polutan tingkat tinggi. Beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang masih berusaha menghasilkan sistem daur ulang yang efektif.

Tersebarnya sampah plastik juga terbukti merusak lingkungan dengan dampak yang sangat signifikan.

3. Sampah Plastik Merusak Ekosistem

Selain dari laut, tentu banyak hal yang rusak dari ekosistem dunia. Tatanan hidup yang teratur perlahan akan sirna seiring tingginya proses pembuangan sampah laut.

Banyak yang cukup acuh terhadap ekosistem yang bersih seperti menjaga kebersihan lingkungan termasuk dengan hutan, laut, dan bagian lainnya.

Sampah plastik memang merusak ekosistem terlihat dengan berubahnya beberapa sungai yang dipenuhi dengan limbah industri maupun rumah tangga.

Hewan yang biasa menghiasi sawah atau danau juga perlahan hilang dengan kurang teraturnya cara pembuangan sampah plastik.

4. Dampak Plastik Terhadap Hewan Laut

Ketika membahas ekosistem tentu membicarakan seluruh bagian atau seisinya. Laut sendiri memiliki banyak biota atau hewan laut yang sangat penting dalam menjaga ekosistem tetap terjaga.

Sampah plastik yang sulit terurai akan tetap mengambang dan menghiasi laut, bahkan bisa saja merusak bagian dasar laut seperti penumpukan sampah plastik.

Tidak jarang ada skenario hewan yang menyalahartikan sampah plastik sebagai makanan dan berakhir pada rusaknya pencernaan karena memang tidak seharusnya dikonsumsi.

Kasus terakhir adalah seekor paus jantan yang terdampar di pantai daerah Skotlandia dengan hasil otopsi yaitu meninggal karena mengonsumsi 100 kilogram sampah.

Tim Scottish Marine Animal Stradings Scheme (SMASS) yang melakukan pemeriksaan mengaku hal ini cukup menyedihkan untuk disaksikan banyak orang dan mengumumkan bahwa sampah plastik termasuk sebagai masalah yang sangat serius.

5. Penumpukan Sampah di TPA

Sampah yang tidak terurai dengan baik dengan volume yang banyak juga menghiasi berbagai tempat, termasuk Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.

Pemerintah DKI Jakarta sendiri menggunakan beberapa alokasi tempat, bahkan harus meminjam TPA dari Kota Bekasi yaitu TPA Bantar Gebang untuk menampung sampah yang sangat banyak.

Alhasil, penumpukan ini menjadi kasus tersendiri dengan volume sampah yang terus berkembang di setiap tahunnya.

6. Plastik Sulit Terurai

Plastik sendiri memang sangat sulit terurai karena dari banyaknya plastik, hanya sekitar 20% yang sukses didaur ulang. Plastik sendiri dapat bertahan sangat lama di Bumi hingga 60-70 tahun. Serta plastik yang dibuat pada awal tahun 2000-an kemungkinan masih ada hingga saat ini.

Tentu dengan sampah yang sulit terurai perlu diatasi dengan beberapa hal salah satunya dengan cara mengurangi penyebaran sampah plastik.

Sampah plastik sendiri dapat dikurangi dengan proses 3R (Reuse, Reduce, Recycle) atau dengan menahan penggunaan bahan plastik seperti membawa tas saat berbelanja atau membawa botol minum saat bepergian.

Kampanye Danone-AQUA dengan nama #BijakBerplastik yang berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2025.

Adapun cara melakukannya ialah dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik. AQUA melengkapinya dengan mendukung teknologi untuk mengumpulkan lebih banyak.

 

Referensi:

1. https://nationalgeographic.grid.id/read/132284960/membicarakan-masalah-sampah-plastik-semangat-kolaborasi-menuju-kehidupan-lestari?page=all
2. https://cleanstreets.westminster.gov.uk/plastic-waste-complete-guide/
3. https://www.sehataqua.co.id/bijak-berplastik-aqua-kelola-sampah-botol-plastik-dengan-baik/
4. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191203210248-199-453879/seekor-paus-jantan-mati-akibat-menelan-100-kilogram-sampah
5. https://www.sehataqua.co.id/aqua-mengatasi-sampah-plastik-dengan-daur-ulang-botol-plastik/